Sabtu, 28 Juni 2008

KiLa5 BaLik Dunia Lepto5Piro5is

Pernah mendengar kata leptospirosis? Menurut loe pade, paan siy Leptospirosis itu? Apa jangan-jangan Leptospirosis itu adalah wabah yang nyerang para manusia modern yang lebih mempergunakan Laptop? Ato virus khusus bagi para maniak laptop???

Dah ah, dari pada nerka-nerka sendiri, mending simak ajah pembahasanya berikut ini ya… di jamin Halal 1000%,hehehehe…. Ga neko-neko apalagi pake teko,hohohoho…

KILAS BALIK DUNIA LEPTOSPIROSIS


…..Kisah klasik dunia Leptospirosis……..

* Pada zaman dahulu kala, tepatnya 1886, penyakit memang sudah ada. Namun saat itu etiologi(penyebab)nya belum jelas. Barulah 30 tahun kemudian, 2 peneliti dari Jepang menemukan etiologi yang tepat mengenai penyakit Leptospirosis.

* Awalnya, penyakit ini belum di lirik sebagai penyakit yang berbahaya oleh masyarakat. Karena saat itu, masyarakat lebih memikirkan atau lebih melirik penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, malaria, dan kawan-kawannya. Nantilah pada tahun 2002, tepatnya setelah banjir besar yang melanda ibukota Jakarta dan sekitarnya, barulah penyakit ini mendapat lirikan dari masyarakat. Selain meresahkan masyarakat, penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang lumayan besar.

* Sebelum tahun 2002, insidensi penyakit Leptospirosis sangat kecil dan pada tahun 2002 insidensinya meningkat, bahkan dengan cakupan angka funtastik, terlebih lagi setelah banjir di Jakarta. 8 dari 17 warga DKI Jakarta meninggal dunia karena terserang penyakit Leptospirosis (Kompas, 6 Maret 2002). Pasien di seluruh Jabodetabek mencapai 193 orang dengan 14 pasien meninggal selama Januari 2007 (Data dari Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan).

* Penyakit ini disebut reemerging desease atau penyakit lama bersemi kembali.

* Ledakan banjir yang terjadi di Jakarta pada Maret 2002 silam, menorehkan kesan mendalam mengenai penyakit ini, dimana pada saat itu air sama sekali tidak mengalir ke sungai atau irigasi yang menampung aspirasi meluapnya air tersebut. Bisa di prediksikan mengapa hal itu terjadi???? Berdasarkan deskripsi singkat sang otak mengenai kota Jakarta, apakah di ibukota Negara ada lahan hijau? Atau daerah resapan air yang dapat menampung aspirasi hujan atau luapan air??? No Way!!! Sama skali ga ada!!.. so, ga heran deh… kenapa kalo ujan setetes ajah bisa mengakibatkan kebanjiran yang lumayan dahsyat!!!... hal itu di perparah lagi dengan pembangunan yang TIDAK ramah lingkungan, pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, sehingga menyebabkan degradasi lingkungan dan final answerenya terjadi kerusakan lingkungan di sertai kesehatan lingkungan yang amat-sangat-BURUK-banget-sekali.

Dari deskripsi singkat di atas, maka penulis mengambil kesimpulan…. Bahwa Leptospirosis adalah penyakit berbasis lingkungan.

.... Definisi....

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang di sebabkan oleh bakteri Leptospira Interogans yang ditularkan melalui hewan pengerat terutama oleh tikus.

ZOONOSIS adalah penyakit pada binatang yang di tularkan ke manusia, seperti Antrax, pes, rabies, Toxoplasmolisis, termasuk Leptospirosis. Meskipun demikian, penyakit ini tetap berbahaya sebagaimana penyakit yang menyerang manusia, terutama daerah-daerah vital seperti jantung, ginjal, hati, lambung, dll.



/\_/\ Gejala Leptospirosis /\_=

Di musim hujan, terutama pasca banjir, adanya gejala demam, sakit kepala, menggigil, lemah, muntah, disertai nyeri otot terutama di bagian betis, perlu di waspadai kemungkinan terjangkitnya penyakit Leptospirosis.

[ Perlu di ketahui, bahwa gejala yang tampak di atas, memiliki gejala yang sama dengan penyakit menular lainnya, seperti malaria, meningitis, flu dan demam berdarah dan hal inilah yang menyebabkan keterlambatan pengobatan dan misdiagnosis.

[ Banyaknya petugas kesehatan yang kurang tanggap bahkan tidak mengetahui gejala klinis dari penyakit ini, sehingga banyaknya korban yang meninggal dunia akibat kesalahan diagnosis dan kesalahan pengobatan. Akibat kemiripan gejala penyakit ini. So, waspadalah!!!!

Penyakit Leptospirosis masih menjadi permasalahan penyakit kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan subtropis negara berkembang.

Berbicara mengenai negara berkembang, Indonesia salah satu negara yang berkembang dan berada pada garis khatulistiwa yang berkiblatkan pada daerah tropis, dengan ciri khas memiliki curah hujan yang cukup tinggi.

Seperti pembahasan yang sebelumnya, bahwasanya negara yang berkembang mempunyai ciri pembangunan yang sebesar-besarnya, sayangnya pembangunan di sini merupakan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan sehingga menyebabkan degradasi lingkungan yang berakhir pada rusaknya kesehatan lingkungan.

Kesehatan lingkungan yang tidak baik terkait oleh masalah sampah, dimana dengan sampah yang berserakan dimana-mana, ketika musim hujan telah menampakkan diri, maka akibat dari sampah-sampah itu yang sering menyumbat irigasi tempat mengalirnya air ke sungai. Bahkan mencemari sungai yang sering di pergunakan sebagai air konsumsi masyarakat.

Back ke masalah hujan... perlu di ketahui, bahwa hujan dapat membawa kotoran ke berbagai tempat, sehingga ketika kuman urine tkus terbawa air musim hujan bisa tergenang di mana-mana dan terkontaminasi ke tubuh manusia.

......... Etiologi (penyebab) Leptospirosis .........

Etiologi dari penyakit ini adalah Bakteri patogen spesies Leptospira interogans. Leptospira Interrogans di bagi lagi menjadi berbagai serovian. 200 serovian telah di ketahui dan semuanya terbagi dalam 23 kelompok. Selain itu, Leptospira menginfeksi 160 spesies mamalia, diantaranya sebagai reservoir penyakit ini.


*Reservoir (sumber penularan)*

Hewan pengerat..... si nying-nying (tikus) dan hewan peliharaan seperti sapi, kambing, burung, domba, anjing, kucing, dan insektivora.

=_= EpiDemioLogi =_=

untuk melihat bagaimana penyakit ini dari kacamata epidemiologinya, maka perlu di ketahui bagaimana distribusi Orang, Tempat dan Waktu dari penyakit ini.

ORANG…

Untuk kategori orang, mereka yang beresiko terpapar bakteri leptospira adalah mereka yang bekerja di sector petani, peternak, pekerja tebu, dokter hewan…. Mereka-mereka itu jika di lihat dari segi profesinya. Jika berdasarkan jenis kelamin, laki-laki mempunyai resiko yang tinggi terpapar bakteri leptospira ini. Selain itu, penyakit ini dapat terjadi pada orang-orang yang terpajan dengan sungai, atau danau yang airnya tercemar denga urine binatang terinfeksi bakteri leptospira.

Waktu…..

Pada musim hujan…. Eitsss…. Ga selamanya loh musim hujan mempunyai insidensi tinggi untuk penyakit Leptospirosis, tergantung pada genangan air yang bakal terbentuk jika terjadi hujan. Itupun juga kalau terjadi banjir dengan hasil banjir yang memukau. Meskipun ga musim hujan juga, kalau tetep masih ada juga genangan air yang tercemar bakteri leptospira yang berasal dari urin si nying-nying (tikus), yakin dan percaya deh… bakal terinfeksi penyakit Leptospirosis.

Tempat

Tempat-tempat yang beresiko terpapar bakteri leptospira adalah daerah persawahan, daerah rawa, lahan gambut, dan daerah kumuh.

So….. waspada ya… pada tempat-tempat tersebut!!!

*_* Transmisi Penularan *_*

Kontak dengan bahan yang tercemar urine hewan yang menderita leptospirosis melalui :

  1. selaput lendir
  2. kulit yang luka dan terendam di air yang terkontaminasi bakteri leptospira
  3. saluran pencernaan

UPAYA PENCEGAHAN

    • hygiene personal
    • pemakaian APD (alat pelindung diri)
    • Sanitas lingkungan
    • Rodent control
    • Vaksinasi hewan
    • Memelihara hewan yang sehat.

Fiuhhhhhhhhhhhhh............ demikianlah ending dari Kilas Balik Dunia Leptospirosis....

Moga bermanfaat bagi kita smua... bagi kita semua yang memperhatikan masalah kualitas lingkungan...

Salam Lestari!!!!! /\_=....

Tidak ada komentar: